Medan-Intainews.com:Dengan mengungkap data-data, cukup meyakinkan jika Perusahaan Daerah (PD) Pasar Sepanjang tahun 2017 meraup keuntungan Rp 1,673 miliar. Angka itu setelah dikurangi pajak Rp 217 juta dan jasa Rp 15 juta, jadi laba bersih yang diperoleh Rp 1,471 miliar.
Informasi dihimpun Intainews.com, Sabtu 5 Mei 2018, menurut Dirut PD Pasar Rusdi Sinuraya, dengan pendapatan yang diperoleh selama 2017, merupakan prestasi terbaik yang pernah diraih sejak perusahaan PD Pasar berdiri.
Padahal, sebelumnya, di tahun 2016, PD Pasar masih mengalami kerugian Rp 550 juta meski saat itu masih ada Pasar Aksara masih ada dan menyumbang pemasukan Rp 150 juta, Kampung Lalang Rp 120 juta dan penampungan di Jalan Bulan Rp 60 juta.
Rusdi pun menjelaskan, dari laba bersih tahun 2017 itu, 50 persen atau sekitar Rp 735 juta disetor ke kas Pemko Medan. Selain itu, secara terpisah juga menyetor laba dari pasar induk Rp 180 juta. Secara keseluruhan, PD Pasar telah berkontribusi ke kas Pemko Medan sebesar Rp 915 juta. Dan Rusdi memastikan, laporan keuangan tersebut sudah diaudit oleh akuntan independen dan telah dilaporkan ke badan pengawas.
Deviden Rp 1,471 itu, ungkap Rusdi Sinuraya diperoleh tanpa pemasukan dari Pasar Aksara, Kampung Lalang dan Jalan Bulan. “Ketiga pasar tersebut masih beroperasi, tentu pendapatan yang diraih bisa jauh lebih tinggi,” ujarnya. Selanjutnya ia mengapresiasi kerja keras para direksi dan seluruh karyawan untuk meningkatkan pendapatan di tengah kondisi memprihatinkan ini.
“Sebab apa pun namanya, barometer maju atau tidaknya perusahaan itu diketahui dari laba yang didapat. Memang ada sejumlah kekurangan dalam hal pembangunan, tapi tetap akan diupayakan perbaikan ke depan,” tandasnya. Ke depannya, akan dilakukan sejumlah perbaikan dan direncanakan laba bisa dapat dua kali lipat dari 2017, yakni berkisar Rp 3 miliar. Jumlah itu tentu didukung tambahan sejumlah pasar, seperti pasar Marelan dan pasar Kampung Lalang.
Saat ini ditambahkan Rusdi, PD Pasar sudah mengelola Pasar Marelan. “Kami kelola sendiri tanpa pihak ketiga. Artinya, mulai parkir, kamar mandi hingga jaga malam, kami yang mengelola,” ujarnya. Untuk itu dia memastikan akan mengoptimalkan seluruh karyawan agar program untuk lebih menguatkan dan menyehatkan PD Pasar lebih terjamin. Semuanya bertujuan agar masyarakat Medan memiliki kebanggaan terhadap perusahaan daerah.
“Kami juga tidak mau pasar tradisional menjadi obyek atau rebutan orang lain. PD Pasar tidak mau tersandera pihak-pihak tertentu dan karena mampu, kami mengoperasionalkannya sendiri. Sebab jika diberikan ke pihak ketiga, akan menimbulkan perpecahan antarpedagang dan itu membuat tidak nyaman,” katanya.
Dipastikan, pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Marelan sudah masuk ke dalam. Demikian pula sejumlah pedagang pasar tumpah. “Mereka masuk tanpa dipungut biaya, hanya kewajiban retribusi yang harus dibayar,” tukasnya.*Tmc-Inc-03